SASTRA
APA ITU SASTRA??
Ada yg masih ingat dengan KARYA SASTRA??OMGG LUPAA!!!yh.. klo lupa kita kali ini bakalan bahas lagi.Ini sebenarnya sudah pasti ada dipembahasan pelajaran Bahasa Indonesia ketika masih duduk dibangku sekolah. CHECK THIS OUT......
Sastra
Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekadar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sastra Indonesia merupakan unsur bahasa yang terdapat didalam bahasa indonesia, berdasarkan garis besarnya sastra berarti bahasa yang indah atau tertata dengan baik, dan gaya penyajiannya menarik, sehingga berkesan dihati pembacanya. Namun sering kali, kita tidak mengerti apa yang dimaksud dengan sastra, kebnayakan orang menyamakan antara satra dan bahasa. Daari sekian banyak sastra, contohnya seperti puisi, prosa, novel, roman, cerita pendek dan drama maka untuk lebih jelasnya disini akan kita bahas mengenai masing-masinng pengertiannya.
- Definisi dan Hakikat sastra
Dalam bahasa indonesia di kenal istilah “kesusastraan”. Kata kesusastraan
merupakan bentuk dari konflik ke-an dan susastra. Menurut teu (1988:23) kata susastra berasal dari bentuk su+sastra. Kata sastra berasal dari bahasa sansekerta yaitu, berasal dari akar kata sas yang dalam kata kerja turunan berarti “mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk, atau instruksi”, sedangkan akhiran tra menunjukan “alat sarana” kata sastra dapat diartikan sebagai alat untuk mengajar, bukan petunjuk, bukan instruksi, atau pengajaran. Awalan su- pada kata susastra berarti “baik, indah” sehingga susastra alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksai, atau pengajaran yang baik dan indah. Kata susastra merupakan ciptaan jawa atau melayu karena kata susastra tidak terdapat dalam bahasa sansekerta dan jawa kuno. Secara etimologis istilah kusasastraan dapat diartikan sebagai kumpulan ataau haal yang berhubungan dengan alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi.
- Teori Sastra
Menurut Rene Wellek dan Warren (1989:37-46), dalam wilayah sastra perlu terlebih dahulu ditarik perbedaan antara sastra disalah satu pihak dengan teori sastra, kritik sastra dan sejarah sastra dipihak lain. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif. Teori sastra adalah studi prinsip, kategori, kriteria, yang dapat diacu dan dijadikan titik tolak dalam telaah dibidang sastra.
Menurut Ratna (2009:15-16), pesatnya perkembangan teori sastra hingga saat ini dipicu oleh beberapa sebab, antara lain
- Medium sastra adalah bahasa yang mempunyai problematika yang luas
- Sastra memasukan beragai dimensi kebudayaan yang mengandung permasalahan yang beragam
- Teori utama dalam bidang sastra telah berkembang pada zaman Aristosteles yang telah dimatangkan dalam bebagai disiplin ilmu
- Kesulitan dalam memahami gejala sastra yang memicu ilmmuwan untuk menemukan teori yang baru
- Ragam sastra berkembang secara dinamis sehingga menemukan cara yang berbeda.[1]
- Jenis dan bentuk karya sastra indonesia
Menurut Sumardjo dan Sumaini (1994), salah satu pengertian sastra adalah seni bahasa. Maksudnya adalah lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara sungguh-sungguh dan baik di perlukan pengetahuan tentang sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup, penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karna kurangya pemahaman yang tepat. Sebelumnya, patutlah semua orang tahu apa yang di maksud dengan karya sastra. Karya sastra bukanlah ilmu. Karya sastra adalah seni, dimana banyak unsur kemanusiaan yang masuk di dalamnya, khususnya perasaaan, sehingga sulit di terapkan untuk metode keilmuan. Perasaan, semangat, kepercayaan, keyakinan sebagai unsur karya sastra sulit di buat batasanya.
Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dapat dilukiskan dalam bentuk tulisan. Jakop sumardjo dalam bukunya yang berjudul “apresiasi kesusastraan” mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini mengguanakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk bentuk rekaman dengan bahasa yang akan di sampaikan kepda orang lain.
Pada dasarnya karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dituliskan dalam bentuk fiksi. Karya sastra dapat memberi kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan ini adalah hiburan intelektual dan spiritual. Karya sastra juga daat di jadiakan sebagai pengalaman untuk berkarya, karena siapapun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang bernilai seni.[2]
Karya sastra dapat di golongkan ke dalam dua kelompok, yakni karya sastra imajinatif dan karya sastra nonimajinatif. Ciri karya sastra imajinatif adalah karya sastra tersebut lebih menonjolkan sifat khayali, menggunakan bahasa yang konotatif, dan memnuhi syarat-syarat estetika seni. Sedangkan ciri karya sastra nonimajinatif adalah karya sastra tersebut lebih banyak unsur faktualnya dari pada khayalinya, cenderung menggunakan bahasa denotatif, dan tetap memenuhi syarat-syarat estetika seni.
Sedangkan pengertian sastra menurut buku yang ditulis Fitri Rahmawati, S.p.d. sastra (sangsekerta/shastra) merupakan kata serapan dari dari bahasa sangsekerta, sastra, yang berarti “teks yang mengandung intruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar sas yang berarti “intruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa indonesia kata ini bisa di gunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Selain itu dalam arti kesusastraan, bahasa bisa di bagi menjadi sastra tertulis atau astra lisan (sastra oral). Disini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengepresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. Biasanya, kesusastraan dibagi dibagi menurt daerah geografis atau bahasa.
Suatu hasil karya baru dapat dikatakan memiliki nilai sastra bila didalamnya terdapat kesepadanan antara bentuk dan isinya. Bentuk bahasanya baik dan indah, dan suasananya dan isinya dapat menimbulkan perasaan haru dan kagum dihati pembacanya.
Bentuk dan isi sastra harus saling mengisi, yaitu dapat menimbulkan kesan yang mendalam dihati para pembacanya sebagai perwujudtan karya-karya seni. Apabila isi tulisan cukup baik tetapi cara pengungkapanya bahasanya buruk, karya tersebut tidak dapat disebut sebagai cipta sastra, begitu juga sebaliknya.
Jenis-jenis Karya Sastra:
- Puisi
puisi adalah jenis sastra yang bentuknya di pilih dan di tata dengan cermat sehingga mampu mempertajam kesadaran orang akan suatu pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat bunyi, irama, dan makna khusus dengan kata lain puisi adalah rangkaian kata yang sangat padu. Oleh karena itu, kejelasan sebuah puisi sangat tergantung pada ketetapan penggunaan kata serta kepaduan yang membentuknya.[3]
- Macam-macam puisi baru:
- Distikon, adalah sanjak dua seuntai, biasanya bersajak sama
Contoh:
Berkali-kali kita gagal ulangi lagi dan cari akal.
Berkali-kali kita jatuh kembali berdiri jangan mengeluh
(Or.mandak)
- Terzina, adalah sajak dua seuntai
- Quartrain,adalah sajak empat seuntai
Contoh:
Mendatang datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M.daeng Myala )
- Quint,adalah sajak lima seuntai.
- Sextet,adalahsanjak enam seuntai
Contoh:
Merindu bagia
Jika harilah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(ipih)
- Septima,adalah sajak tujuh seuntai [4]
- Stanza(octav), adalah sajak delapan seuntai.
- Prosa (fiksi)
Prosa adalah jenis karya sastra yang di bedakan dari puisi karena tidak terlalu terikat oleh irama, rima, atau kemerduan bunyi. Bahasa prosa dekat dengan kehidupan sehari-hari. Yang termasuk prosa, antara lain cerita pendek, novel, dan roman dengan kata lain prosa atau fiksi adalah karangan yang bersifat menjelaskan secara terurai mengenai suatu masalah atau hal atau peristiwa dan lain-lain. Suroto dalam bukunya menjelaskan secara terperinci tentang pengertian tiga genre yang termasuk dalam prosa naratif berikut ini.
- Novel
Novel adalah suatu karangan prosa yang bersifat cerita, yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang (tokoh cerita). Dikatakan kejadian yang luar biasa karena dari kejadian ini lahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan nasib para tokoh. Novel hanya menceritakan salah satu segi kehidupan sang tokoh yang benar-benar istimewa, yang mengakibatkan terjadinya perubahan nasib.
- Roman
Istilah roman berasal dari genre romance dari abad pertengahan, yang merupakan cerita panjang tentang kepahlawanan dan percintaan. Istialah roman berkembang di jerman, belanda, prancis, dan bagian-bagian eropa daratan yang lain. Ada sedikit perbedaan antara roman dan novel, yakni bahwa bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roaman, tetapi ukuran luasnya unsur ceritanya hampir sama.
- Cerita pendek
Cerita atau cerita pendek adalah suatu karangan prosa yang berisi cerita sebuah peristiwa kehidupan manusia, pelaku/tokoh dalam cerita tersebut. Dalam karangan tersebut terdapat pula peristiwa lain tetapi peristiwa tersebut tidak di kembangkan, sehingga kehadiranya hanya sekedar sebagai pendukung peristiwa pokok agar cerita tampak wajar. Ini berarti cerita hanya dikonsentrasikan pada suatu peristiwa yang menjadi pokok ceritanya.[5]
- Drama
Drama adalah jenis sastra dalam bentuk puisi atau prosa yang bertujuan menggambarkan kehidupan lewat kelakuan dan dialog (cakapan) para tokoh. Lazimnya di rancang untuk pementasan panggung. Dalam buku Sumardjo drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya. Drama sebagai karya sastra sebenarnya hanya bersifat sementara, sebab naskah drama ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan. Dengan demikian, tujuan drama bukanlah untuk di baca seperti orang membaca novel atau puisi. Drama yang sebenarnya adalah kalau naskah tadi telah di pentaskan. Tetapi bagaimanapun naskah, naskah tertulis drama selalu dimasukan sebagai karya sastra.[6]
Komentar
Posting Komentar